Jangan pedulikan apabila ada jenis investasi yang mengklaim diri sebagai jenis investasi yang paling aman. Sebab, bila Anda tidak paham mengenai bagaimana mengoptimalkan investasi tersebut, maka investasi itu hanya akan merepotkan saja. Istilahnya bisa disebut sebagai tak kenal maka tak sayang.
Hal ini berlaku untuk jenis investasi apa saja, tak terkecuali investasi emas. Padahal emas bisa dikatakan sebagai mbahnya investasi lantaran jauh sebelum berbagai jenis investasi muncul, emas adalah yang pertama kali menjadi standar ekonomi, lalu emas juga memiliki nilai yang relatif stabil – bahkan lebih sering naik, serta likuid karena mudah diperjualbelikan.
Sebelum mencemplungkan diri ke kolam investasi emas, mari kita coba untuk mengenali tiga pilihan dalam investasi emas dan karakternya yang berbeda satu sama lain, seperti yang dijelaskan oleh Financeku.com berikut ini:
Menyimpan fisiknya. Anda menyimpan dapat fisik emas dalam beberapa pilihan yaitu emas batangan atau gold bar dengan kadar 22 karat (95%) atau 24 karat (99%), koin emas atau perhiasan emas.
Menyimpan nilainya. Anda tidak menyimpan fisik emasnya namun membuka rekening di bank dalam bentuk tabungan dan deposito emas, di mana saldo rekening Anda akan disetarakan dengan nilai emas dari waktu ke waktu.
Memanfaatkan fluktuasi harga. Anda tidak menyimpan fisik emas namun membeli instrumen finansial dengan underlying aset emas. Contohnya reksadana dengan underlying perusahaan pertambangan emas, efek saham dari perusahaan penambang emas, maupun derivatif kontrak berjangka komoditi emas. (Antono Purnomo)